Belajar Akuntansi & Pembukuan Bisnis UKM.
Akuntansi Murabahah
Berikut ini adalah panduan lengkap akuntansi murabahah berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 102. Panduan akuntansi murabahah ini disusun dengan sistematis dari mulai uang muka, pengadaan barang, diskon, penyerahan barang, pembayaran angsuran, denda, dan potongan harga dengan dilengkapi contoh transaksi dan penjurnalannya.
Pencatatan Akuntansi Murabahah
Uang Muka Murabahah
Uang Muka murabahah adalah jumlah yang dibayar oleh pembeli (nasabah) kepada penjual (bank syariah) sebagai bukti komitmen untuk membeli barang dari penjual. Pengakuan dan pengukuran uang muka murabahah adalah sebagai berikut :
- Uang muka diakui sebagai uang muka pembelian sebesar jumlah yang diterima
- Jika barang jadi dibeli oleh nasabah, maka uang muka diakui sebagai pembayaran bagian dari pokok piutang murabahah
- Jika barang batal dibeli oleh nasabah, maka uang muka dikembalikan kepada nasabah setelah diperhitungkan dengan biaya-biaya riil yang dikeluarkan oleh bank
Contoh Kasus:
Tanggal 3 Agustus 2015 Bank Berkah Syariah (BBS) menerima pembayaran uang muka sebesar Rp 20.000.000 dari tuan Ahmad sebagai tanda keseriusannya untuk memesan barang kepada BBS berupa mobil Avanza. Atas transaksi tersebut BBS melakukan pencatatan sebagai berikut:
Sponsored Ad
3 Agust 2015 | Dr | Kas / Rek a.n Ahmad | Rp 20.000.000 |
Cr | Hutang Uang Muka Murabahah | Rp 20.000.000 |
Tanggal 10 Agustus 2015 BBS menyerahkan barang pesanan kepada tuan Ahmad. Atas kesepakatan transaksi murabahah tersebut maka jurnal uang muka sebagai berikut :
10 Agust 2015 | Dr | Hutang Uang Muka Murabahah | Rp 20.000.000 |
Cr | Piutang Murabahah | Rp 20.000.000 |
Jika tanggal 10 Agustus 2015 tuan Ahmad membatalkan pembelian barang kepada BBS dan atas pemesananan barang Bank Syariah telah mengeluarkan biaya sebesar Rp 5.000.000. Maka jurnal transaksinya adalah:
10 Agust 2015 | Dr | Hutang Uang Muka Murabahah | Rp 20.000.000 |
Cr | Biaya Pemesanan Murabahah – Pendapatan lainnya | Rp 5.000.000 | |
Cr | Kas / Rek a.n Ahmad | Rp 15.000.000 |
Pengadaan Barang Murabahah
Setelah nasabah memesan barang kepada Bank Syariah, maka Bank Syariah membeli barang kepada pemasok atau suplier. Pada saat barang diperoleh diakui sebagai persediaan murabahah sebesar biaya perolehan. Jika terjadi penurunan nilai persediaan murabahah karena usang, rusak atau kondisi lainnya sebelum diserahkan ke nasabah, penurunan nilai tersebut diakui sebagai beban dan mengurangi nilai aset.
Contoh Kasus:
Tanggal 4 Agustus 2015 atas pemesanan tuan Ahmad, Bank Berkah Syariah membeli mobil Avanza secara tunai ke dealer PT. Maju Terus dengan harga Rp 180.000.000. Jurnal transaksi tersebut adalah:
4 Agust 2015 | Db | Persediaan Murabahah | Rp 180.000.000 |
Cr | Kas | Rp 180.000.000 |
Tanggal 7 Agustus 2015 sebelum barang diserahkan ke tuan Ahmad, terjadi penurunan nilai barang yang disebabkan oleh satu dan lain hal sebesar Rp 2.000.000. Jurnal transaksi adalah:
7 Agust 2015 | Db | Beban Kerugian Penurunan Nilai Aset Murabahah | Rp 2.000.000 |
Cr | Persediaan Murabahah | Rp 2.000.000 |
Diskon Murabahah
Diskon murabahah adalah pengurangan harga atau penerimaan dalam bentuk apapun yang diperoleh pihak pembeli dari pemasok.
Dalam pembelian barang oleh bank syariah biasanya akan mendapat diskon harga dari pihak pemasok atau suplier. Diskon tersebut oleh bank syariah diakui sebagai (PSAK 102 par 20) :
- Pengurang biaya perolehan aset murabahah, jika terjadi sebelum akad murabahah;
- Liabilitas kepada nasabah, jika terjadi setelah akad murabahah dan sesuai akad yang disepakati menjadi hak nasabah.
- Tambahan keuntungan murabahah, jika terjadi setelah akad murabahah dan sesuai akad yang disepakati menajdi hak bank
- Pendapatan operasi lain, jika terjadi setelah akad murabahah dan tidak diperjanjikan dalam akad.
Contoh Kasus
Tanggal 10 Agustus 2015, atas pembelian mobil Avanza oleh BBS, dealer PT maju terus memberikan diskon harga sebesar Rp 7.500.000 dan diberikan secara tunai. Jurnal atas transaksi tersebut:
- Terjadi sebelum akad murabahah
11 Agust 2015 | Db | Kas | Rp 7.500.000 |
Cr | Persediaan Murabahah | Rp 7.500.000 |
- Terjadi setelah akad murabahah dan disepakati menjadi hak nasabah
11 Agust 2015 | Db | Kas | Rp 7.500.000 |
Cr | Hutang Diskon Murabahah | Rp 7.500.000 |
- Terjadi setelah akad murabahah dan disepakati menjadi hak bank
11 Agust 2015 | Db | Kas | Rp 7.500.000 |
Cr | Pendapatan Murabahah | Rp 7.500.000 |
- Terjadi setelah akad murabahah dan tidak diperjanjikan
11 Agust 2015 | Db | Kas | Rp 7.500.000 |
Cr | Pendapatan Operasional Lainnya | Rp 7.500.000 |
Akad Murabahah / Penyerahan Barang
Setelah barang yang dipesan oleh nasabah telah disiapkan oleh bank syariah, maka proses berikutnya adalah akad / perjanjian murabahah antara bank syariah dengan nasabah bersangkutan yang sekaligus juga penyerahan barang oleh bank syariah kepada nasabah. Dalam akad murabahah disepakati beberapa ketentuan yang terkait :
- Harga jual aset murabahah
- Harga beli aset murabahah
- Margin/keuntungan murabahah yang disepakati
- Jangka waktu angsuran oleh nasabah
- Dan ketentuan lainnya
Pada saat akad murabahah, piutang murabahah diakui sebesar harga jual aset murabahah yaitu harga perolehan ditambah keuntungan yang disepakati.
Keuntungan murabahah yang disepakati dapat diakui dengan cara berikut ini :
- Diakui pada saat penyerahan barang. Cara ini diterapkan jika resiko penagihan piutang murabahah relatif kecil.
- Diakui secara proporsional sesuai dengan kas yang diterima dari tagihan piutang murabahah. Cara ini diterapkan jika resiko penagihan piutang murabahah relatif besar.
- Diakui pada saat seluruh piutang murabahah berhasil ditagih. Cara ini dilakukan jika resiko penagihan piutang murabahah cukup besar.
Dari tiga cara pengakuan keuntungan murabahah diatas, cara pada poin b yang paling sering digunakan yaitu secara proporsional sesuai dengan kas yang dibayarkan oleh nasabah.
Contoh Kasus
Tanggal 13 Agustus 2015 disepakati akad murabahah antara Bank Berkah Syariah dengan tuan Ahmad untuk pembelian mobil Avanza, dengan rincian sebagai berikut:
Harga Jual | Rp 240.000.000 |
Harga Perolehan | Rp 180.000.000 |
Margin / Keuntungan | Rp 60.000.000 |
Jangka Waktu | 1 tahun (12 bulan) |
Metode Pembayaran | Angsuran |
Biaya Administrasi | Rp 1.800.000 |
Jurnal transaksi :
13 Agust 2015 | Db | Piutang Murabahah | Rp 240.000.000 |
Cr | Margin Murabahah Yang Ditangguhkan (MYDT) | Rp 60.000.000 | |
Cr | Persediaan Murabahah | Rp 180.000.000 | |
13 Agust 2015 | Db | Kas / rek a.n Tuan Ahmad | Rp 1.800.000 |
Cr | Pendapatan Administrasi Pembiayaan | Rp 1.800.000 |
Pembayaran Angsuran Murabahah
Setelah akad murabahah dan barang sudah diserahkan kepada nasabah, maka kewajiban nasabah adalah melakukan pembayaran. Pembayaran dapat dilakukan secara tunai atau tangguh. Pada bank syariah, transaksi murabahah selalu dilakukan secara tangguh baik dengan cara angsuran atau sekaligus pada waktu tertentu (tempo).
Contoh Kasus:
Berdasarkan kesepakatan dalam akad murabahah antara tuan Ahmad dan Bank Berkah Syariah adalah jangka waktu murabahah 24 bulan dan pembayaran dilakukan secara angsuran. Maka, Tanggal 13 September 2015 tuan Ahmad melakukan angsuran pertama sebesar Rp 20.000.000 dengan rincian angsuran pokok Rp 15.000.000 dan margin Rp 5.000.000 (lihat tabel angsuran).
Tabel Jadwal Angsuran Murabahah dengan Metode Proporsional (flat)
Angsuran ke- | Total Angsuran | Pokok | Margin | Sisa Pokok | Sisa Margin |
180,000,000 | 60,000,000 | ||||
1 | 20,000,000 | 15,000,000 | 5,000,000 | 165,000,000 | 55,000,000 |
2 | 20,000,000 | 15,000,000 | 5,000,000 | 150,000,000 | 50,000,000 |
3 | 20,000,000 | 15,000,000 | 5,000,000 | 135,000,000 | 45,000,000 |
4 | 20,000,000 | 15,000,000 | 5,000,000 | 120,000,000 | 40,000,000 |
5 | 20,000,000 | 15,000,000 | 5,000,000 | 105,000,000 | 35,000,000 |
6 | 20,000,000 | 15,000,000 | 5,000,000 | 90,000,000 | 30,000,000 |
7 | 20,000,000 | 15,000,000 | 5,000,000 | 75,000,000 | 25,000,000 |
8 | 20,000,000 | 15,000,000 | 5,000,000 | 60,000,000 | 20,000,000 |
9 | 20,000,000 | 15,000,000 | 5,000,000 | 45,000,000 | 15,000,000 |
10 | 20,000,000 | 15,000,000 | 5,000,000 | 30,000,000 | 10,000,000 |
11 | 20,000,000 | 15,000,000 | 5,000,000 | 15,000,000 | 5,000,000 |
12 | 20,000,000 | 15,000,000 | 5,000,000 | – | – |
Jurnal Transaksi:
13 Sept 2015 | Db | Kas / Rek a.n Ahmad | Rp 20.000.000 |
Cr | Piutang Murabahah | Rp 20.000.000 | |
13 Sept 2015 | Db | Margin Murabahah Yang Ditangguhkan (MYDT) | Rp 5.000.000 |
Cr | Pendapatan Margin Murabahah | Rp 5.000.000 |
Potongan Murabahah
Potongan murabahah adalah pengurangan kewajiban nasabah yang diberikan oleh bank. Potongan murabahah dapat diberikan pada dua kondisi yaitu potongan pelunasan murabahah dan potongan tagihan murabahah.
Pada dasarnya nasabah harus melunasi seluruh kewajibannya atas transaksi murabahah, namun jika nasabah melakukan pelunasan tepat waktu atau melakukan pelunasan sebelum jatuh tempo maka bank syariah dibolehkan untuk memberikan potongan harga, dengan syarat tidak diperjanjikan dalam akad dan besarnya potongan diserahkan pada kebijakan bank.
Potongan pelunasan piutang murabahah yang diberikan kepada nasabah diakui sebagai pengurang pendapatan murabahah. Metode potongan pelunasan piutang murabahah dengan menggunakan salah satu metode berikut ini (PSAK 102 par 27):
- Diberikan pada saat pelunasan, yaitu bank mengurangi piutang murabahah dari keuntungan murabahah
- Diberikan setelah pelunasan, yaitu bank menerima pelunasan piutang dari nasabah dan kemudian membayarkan potongan pelunasannya kepada nasabah.
Contoh Kasus
Tanggal 13 Juni 2016 tuan Ahmad melakukan pelunasan murabahah lebih cepat dari jadwal jatuh tempo seharusnya. Sampai bulan Juni sisa piutang murabahah a.n Tuan Ahmad adalah sebesar Rp 40.000.000 terdiri dari pokok Rp 30.000.000 dan margin Rp 10.000.000. Atas pelunasan tersebut Bank Berkah Syariah memberikan potongan margin murabahah sebesar Rp 5.000.000. Jurnal transaksi :
- Diberikan pada saat pelunasan :
13 Juni 2016 | Db | Kas / Rek a.n Ahmad | Rp 35.000.000 |
Cr | Piutang Murabahah | Rp 35.000.000 | |
13 Juni 2016 | Db | Margin Murabahah Yang Ditangguhkan (MYDT) | Rp 5.000.000 |
Cr | Pendapatan Margin Murabahah | Rp 5.000.000 | |
13 Juni 2016 | Db | Margin Murabahah Yang Ditangguhkan (MYDT) | Rp 5.000.000 |
Cr | Piutang Murabahah | Rp 5.000.000 |
- Diberikan setelah pelunasan:
13 Juni 2016 | Db | Kas / Rek a.n Ahmad | Rp 40.000.000 |
Cr | Piutang Murabahah | Rp 40.000.000 | |
13 Juni 2016 | Db | Margin Murabahah Yang Ditangguhkan (MYDT) | Rp 10.000.000 |
Cr | Pendapatan Margin Murabahah | Rp 10.000.000 | |
13 Juni 2016 | Db | Pendapatan Margin Murabahah | Rp 5.000.000 |
Cr | Kas / Rek a.n Ahmad | Rp 5.000.000 |
Denda
Bank dapat mengenakan denda kepada nasabah yang tidak dapat melakukan pembayaran angsuran piutang Murabahah, dengan indikasi antara lain:
- adanya unsur kesengajaan, yaitu nasabah mempunyai dana tetapi tidak melakukan pembayaran piutang Murabahah; dan
- adanya unsur penyalahgunaan dana, yaitu nasabah mempunyai dana tetapi digunakan terlebih dahulu untuk hal lain.
Denda tidak dapat dikenakan kepada nasabah yang tidak/belum mampu melunasi disebabkan oleh force majeur, jika dapat dibuktikan. Denda yang diterima diakui sebagai bagian dana kebajikan.
Contoh Kasus
Tanggal 16 Desember 2015 atas kelalaian pembayaran angsuran oleh tuan Ahmad, Bank Berkah Syariah mengenakan denda sebesar Rp 150.000 dan tuan Ahmad langsung membayar denda secara tunai.
Jurnal Transaksi :
16 Des 2015 | Db | Kas / Rek a.n Ahmad | Rp 150.000 |
Cr | Titipan Dana Kebajikan – Denda Murabahah | Rp 150.000 |
Murabahah dengan Wakalah
Pada prakteknya, kadang bank syariah tidak membeli secara langsung barang yang dipesan oleh nasabah. Bank syariah mewakilkan pihak lain untuk membeli barang, sehingga bank syariah hanya menyediakan dana. Wakil yang ditunjuk untuk pembelian barang adalah pihak ketiga atau nasabah pemesan barang. Transaksi bank syariah mewakilkan pembelian barang kepada pihak ketiga atau nasabah pemesan disebut dengan akad wakalah.
Jika transaksi murabahah dengan tambahan akad wakalah, maka ketentuannya adalah akad murabahah harus dilakukan setelah barang secara prinsip menjadi milik bank.
Contoh kasus:
Tanggal 13 Agustus 2015 Bank Berkah Syariah dan tuan Ahmad sepakat melakukan transaksi murabahah atas mobil Avanza sebesar Rp 180.000.000 dengan tambahan margin sebesar Rp 60.000.000. Atas transaksi tersebut Bank Berkah Syariah memberikan uang sebesar Rp 180.000.000 kepada tuan Ahmad sebagai wakil untuk pembelian mobil Avanza.
Jurnal transaksi :
13 Agust 2015 | Db | Piutang Wakalah | Rp 180.000.000 |
Cr | Kas | Rp 180.000.000 |
Setelah melakukan pembelian mobil Avanza, pada tanggal 16 Agustus 2015 tuan Ahmad datang ke Bank Berkah Syariah untuk menyerahkan mobil Avanza dengan menunjukan bukti pembelian barang.
Jurnal transaksi :
16 Agust 2015 | Db | Persediaan Murabahah | Rp 180.000.000 |
Cr | Piutang Wakalah | Rp 180.000.000 |
Setelah barang diterima oleh bank syariah, barulah dilakukan akad murabahah antara Bank Berkah Syariah dengan tuan Ahmad.
Jurnal transaksi :
16 Agust 2015 | Db | Piutang Murabahah | Rp 240.000.000 |
Cr | Persediaan Murabahah | Rp 180.000.000 | |
Cr | Margin Murabahah Yang Ditangguhkan (MYDT) | Rp 60.000.000 |
Originally posted 2016-06-29 03:11:14.
Untuk buku besar ini gimana gan??