Belajar Akuntansi & Pembukuan Bisnis UKM.
Double Entry System
Double entry system atau sistem double entry merupakan sistem pencatatan akuntansi yang berlaku saat ini. Double entry system ini ssat ini menjadi dasar aktivitas pembukuan akuntansi. Pembahasan sistem double entry sangat erat kaitannya serta tidak bisa dipisahkan dengan istilah debit dan credit pada akuntansi.
Pengertian Double Entry System
Double entry system adalah sistem pencatatan akuntansi dimana setiap satu transaksi keuangan memiliki dua efek sekaligus, yaitu debit di satu sisi dan credit di sisi lain. Dalam sistem double entry, jumlah total debit harus selalu sama dengan jumlah total credit. Pada sistem double entry ini, setiap transaksi akan berpengaruh terhadap minimal dua akun atau bahkan lebih.
Sistem double entry ini merupakan kebalikan dari sistem single entry dimana setiap transaksi hanya dicatat satu kali dan hanya memiliki satu efek saja.
Sebagai contoh, pada sistem double entry, saat terjadi transaksi pembelian persediaan atau inventory secara tunai (dengan uang kas), transaksi tersebut akan memiliki dua pengaruh yaitu sebagai berikut:
- Persediaan atau inventory bertambah atau debit
- Uang kas berkurang atau kredit
Perlu dicatat bahwa debit tidak sama artinya dengan bertambah, pun demikian dengan credit tidak selalu berarti berkurang.
Debit vs Credit
Untuk lebih memahami pengertian double entry system, kita terlebih dahulu harus memahami istilah debit dan credit, yaitu sebagai berikut:
- Debit yaitu pencatatan akuntansi saat terjadi kondisi dimana aset dan biaya mengalamai peningkatan (bertambah), atau saat liability (utang) dan equity (modal) mengalami penurunan (berkurang). Dalam akuntansi, debit berada di sisi sebelah kiri.
- Credit yaitu penctatan akuntansi saat terjadi kondisi dimana liability dan equity mengalami peningkatan (bertambah), atau aset dan biaya mengalami penurunan (berkurang). Credit merupakan kebalikan dari debit, dan berada di sisi sebelah kanan.
Posisi Normal Akun Ditinjau Dari Debit dan Credit
Berdasarkan pengertian debit dan credit di atas, setiap akun dalam akuntansi memiliki satu posisi normal, baik itu debit maupun credit. Posisi normal yaitu posisi pencatatan transaksi yang wajar.
Sponsored Ad
Sebagai contoh, aset dan biaya merupakan kelompok akun yang memiliki posisi saldo normal debit. Artinya, setiap akun pada kelompok akun tersebut bertambah, maka akan dicatat sebagai debit.
Sedangkan, liability dan equity adalah kelompok akun yang memiliki posisi saldo normal credit. Artinya, setiap akun tersebut mengalami peningkatan (bertambah), maka akan dicatat sebagai credit.
Sebagai contoh, posisi normal akun adalah sebagai berikut:
- Cash atau bank posisi normal berada di debit.
- Fixed assets posisi nomal berada di debit.
- Inventory posisi normal berada di debit.
- Account Payable (Utang Usaha) posisi normal berada di credit.
- Account Receivable (Piutang Usaha) posisi normal berada di debit.
- Modal posisi normal berada di credit.
- Gaji posisi normal berada di debit.
- Biaya Sewa posisi normal berada di credit.
- Dll
Contoh Double Entry System
Untuk lebih memahami double entry system, berkut kami sajikan contoh pencatatan akuntansi dengan menggunakan double entry system sbb:
Pembelian Inventory dengan uang tunai atau cash
- Inventory –> bertambah –> Debit
- Kas –> berkurang –> Credit.
Pembelian Inventory dengan non-tunai atau cara credit
- Inventory –> (assets) bertambah –> Debit
- Account Payable (Utang Usaha) –> (liability) bertambah –> Credit
Pembelian fixed assets berupa mesin dengan cara credit ke vendor
- Fixed assets –> (assets) bertambah –> Debit
- Account Payable –> (liability) bertambah –> Credit
Pemilik usaha menyetor modal berupa uang tunai
- Cash –> (assets) bertambah –> Debit
- Modal –> (equity) bertambah –> Credit
Membayar gaji karyawan
- Gaji –> (biaya) bertambah –> Debit
- Cash –> (assets) berkurang –> Credit
Originally posted 2016-06-19 16:51:26.
2 thoughts on “Mengenal Lebih Dekat Double Entry System”